REALITANUSANTARA.COM
PADANG - Kepala LPPM Unes Prof. Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si, Dr. Khairani, M.Pd dan Yudha Prasetyanov, S.H. M.H melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat kemarin Senin/9 Juni 2024 kepada siswa siswa SMA Negeri 2 Kinali, Kabupaten Pasaman Barat untuk membangkitkan semangat kewirausahaan dikalangan siswa.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan atas kerjasama LPPM Unes dengan Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Unes dan mahasiswa penerima beasiswa KIP. Kegiatan ini diikuti 200 orang peserta terdiri dari Kepala Sekolah, guru-guru Pembina kewirausahaan, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ekasakti mengatakan Indonesia adalah Negara besar dari segi jumlah penduduk, luas wilayah, keragaman budaya dan Sumber Daya Alamnya. Jumlah penduduk Indonesia sekarang lebih kurang 270 juta jiwa, ini menjadi modal kuat untuk memajukan perekonomian baik sebagai produsen maupun konsumen.
Sumber daya alam Indonesia sangat banyak aneka barang tambang, hasil hutan, hasil laut dan keragaman hayati (biodiversity) tersebar diseluruh penjuru nusantara bahkan keragaman hayati Indonesia nomor dua di dunia setelah Brasil, karena memiliki hutan Amazon. Indonesia kaya dengan warisan budaya, ratusan etnis, bahasa dan adat istiadat yang masih tumbuh subur hingga sekarang.
Kekayaan Indonesia ini ditunjang wilayah yang luas, hingga ada tiga zona waktu di Indonesia dan memiliki sekitar 17.000 pulau. Namun kenyataannya menurut Ketut empat modal kuat di atas belum menjadikan Indonesia negara yang maju dan mensejahterakan semua masyarakat sebagai negara berkembang. Indonesia juga menghadapi masalah kemiskinan dan ketimpangan pendapatan yang mencolok di antara warga negara.
Dikatakan masih banyak masalah ekonomi makro yang dihadapi baik masalah jangka pendek maupun jangka panjang. Masalah jangka pendek yang juga disebut masalah stabilisasi yaitu pengangguran, inflasi dan ketimpangan neraca pembayaran. Masalah jangka panjang adalah masalah pertumbuhan ekonomi, untuk mengatasi masalah masalah ini tentu membutuhkan pembangunan di berbagai sektor. Untuk itu sangat dibutuhkan solusi pembangunan kemajuan bangsa,
Menurut Todarfo 2011 menyatakan sedikitnya ada tiga komponen dasar atau nilai-nilai inti yang berfungsi sebagai basis konseptual dan pedoman praktis untuk memahami makna pembangunan yang sesungguhnya. Ketiga nilai inti ini yaitu kecukupan (sustrenomce), harga diri (selfesteem) dan kebebasan (freedom).
Kecukupan berarti mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yaitu makanan, tempat tinggal, kesehatan dan perlindungan. Harga diri berarti suatu perasaan berharga dan bermartabat, tidak diperalat untuk mencapai tujuan orang lain. Kebebasan dari sikap menghambat berarti mempunyai kemampuan untuk memilih. Untuk meraih nilai inti makna pembangunan, maka upaya membangun negara harus dilakukan, khususnya pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi tentu membutuhkan SDM yang berkualitas, karena sangat penting kontribusinya dalam proses pembangunan. Faktanya SDM yang berkualitas masih terbatas dan jumlah pengangguran tergolong besar, yaitu sekitar 25 jt orang. Kelebihan kuantitas SDM ini membuat pemerintah mengarahkan penduduk tidak hanya menjadi tenaga kerja atau karyawan. Pemerintah juga mendorong masyarakat menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Upaya mendorong tumbuhnya intense kewirausahaan menjadi sangat penting dalam pembangunan ekonomi.
Hal ini karena di pasar tenaga kerja tidak tercapai kondisi keseimbangan pasar tenaga kerja. Kondisi keseimbangan tercapai jika permintaan dan penawaran tenaga kerja sama. Di Indonesia penawaran tenaga kerja masih tinggi, sedangkan permintaan atau pengguna jasa tenaga kerja relatif rendah. Sedangkan jumlah penyedia lapangan pekerjaan di Indonesia masih sedikit. Dengan jiwa kewirausahaan, usaha-usaha baru bisa dibangun, sehingga dapat menyerap kelebihan tenaga kerja.
Dunia usaha yang dibangun entrepreneur akan mendorong perkembangan sektor produktif. Semakin banyak suatu negara memiliki entrepreneur, maka pertumbuhan ekonomi negara tersebut akan semakin tginggi. Ada 5 kombinasi baru yang dibentuk entrepreneur antara lain memperkenalkan produk baru, memperkenalkan metode produksi baru, membuka pasar baru, memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen dan nwjalankan organisasi baru dalam industry.
Kemudian siswa diberikan teori dan praktek dengan menggunakan aplikasi yang ada di HP untuk membuat inovasi sablon yang bisa digunakan sebagai cenderamata dan keperluan informasi yang lain.
Pada kesempatan tersebut Kepala SMA 2 Kinali Pasaman Barat Yuliasari mengatakan sangat penting siswa siswi diberikan kewirausahaan dan bisa membuat mereka mandiri, karena kedepan tantangan semakin berat dan peluang untuk menjadi pegawai negeri sipil terbatas. Untuk menghadapi tentangan tersebut maka sangat pas lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melakukan pengabdian masalah kewirausahaan.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Kab. Pasaman Barat dan Kab. Pasaman Syahputra mengucapkan terima kasih kepada Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unes yang telah memberikan teori dan praktek kewirausahaan kepada siswa SMA Negeri 2 Kinali.
Post a Comment