REALITANUSANTARA.COM
PADANG -- Sembilan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) jurusan Ilmu Politik menyelesaikan program Mardeka Belajar Kampus Mardeka (MBKM) di Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (22/6). Dalam program tersebut sembilan mahasiswa itu terjun langsung untuk belajar serta memberikan kontribusi dalam membantu kinerja sekretariat dan kedewanan dalam konteks magang.
Adapun sembilan mahasiswa Unand itu adalah, Naufal Ramadan, Natasya Oktavia, Febby, Zulbadrani, Gilang Brahmadan, Yasmin Azahra, Geby Melsa Orada, Zifa Indah Pratiwi, Rizki Nelma Hendra Putra. Sembilan mahasiswa Ilmu Politik yang magang di Sekretariat DPRD Sumbar itu dibawah bimbingan, Dr. Aidinil Zetra, SIP, MA. Doni Hendrik, SIP, M.Soc, Sc. Dr. Indah Adi Putri, S.IP, M.A.
Dosen Ilmu Politik Unand Dr. Aidinil Zetra, SIP, MA, saat diwawancarai, Kamis (22/6) mengatakan, MBKM merupakan program
Kemendikbud yang memberikan akses kepada mahasiswa untuk merasakan belajar pada dunia kerja. Jadi mereka tidak sekedar menerima teori-teori saja di bangku kuliah, namun juga bisa mempraktikan selama program MBKM berlangsung.
"Salah satu tempat yang kita pilih adalah DPRD Sumbar, pada instansi ini para mahasiswa akan mendapatkan beberapa teori tentang kepemimpinan politik, dimana mahasiswa bisa belajar pola anggota dewan menjalin komunikasi yang intens dengan kostituen di daerah pemilihan masing-masing, sehingga membantu kinerja kedewanan, " katanya.
Dia mengatakan dalam proses itu, mahasiswa Ilmu Politik yang magang di Sekretariat DPRD Sumbar juga ikuti dalam kegiatan tersebut dan bisa belajar. Tidak hanya itu, mahasiswa juga belajar tahapan penyusunan rancangan peraturan daerah (ranperda) mulai dari pembentukan naskah akademik, konsultasi ke kementerian terkait, hingga pembahasan bersama pemerintah daerah (Gubernur-red).
" Mahasiswa juga belajar untuk mengelola informasi bagi penyedia, dalam hal ini Humas. Untuk disebabkan kepada masyarakat luas," katanya.
Seperti diketahui, lanjutnya, DPRD merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyederhanakan konflik di tengah masyarakat dan dipindahkan melalui partai politik. Jadi mahasiswa bisa melihat langsung rapat-rapat dprd yang menyampaikan aspirasi masyarakat yang beragam, lalu didiskusikan dan dicarikan solusinya.
" Jadi proses-proses itu dipelajari oleh mereka selama empat bulan," katanya.
Dia mengatakan, nantinya melalui program MBKM mahasiswa tidak asing dengan dunia kerja, jadi mereka sudah biasa untuk berkomunikasi pada lingkungan tempat mereka mengabdi nantinya. Jika di parlemen mereka sudah terbiasa dalam membahas peraturan daerah (Perda) mengelola konflik dan hal positif lainnya.
"Terkait evaluasi program MBKM yang dilakukan hari ini (kemarin-red), seluruh pejabat yang menjadi pembina mereka merasa terbantu dan cukup berkontribusi positif untuk kegiatan yang mereka ikuti," katanya.
Seperti diketahui, dalam program MBKM, mata kuliah yang dapat dikonversikan dalam 1 semester ialah total 20 SKS. Kegiatan merdeka belajar atau saat magang selama empat bulan disetarakan dengan 20 SKS tanpa penyetaraan dengan mata kuliah lain.
Sementara itu salah satu mahasiswa yang mengikuti program MBKM Naufal saat diwawancarai, di hari yang sama mengatakan selama magang di Sekretariat DPRD Sumbar saya tugas pada bagian hubungan masyarakat (Humas) dengan cakupan kerja mempublikasi kegiatan unsur pimpinan DPRD Sumbar dan anggota.
Dalam menjalankan tugas saya ikut turun ke lapangan membantu tugas kedewanan dalam menjemput aspirasi masyarakat, rapat kerja menyusun anggaran serta pembahasan rancangan peraturan daerah (ranperda).
Dia mengatakan, hal yang paling berkesan selama magang adalah mengetahui langsung bagaimana tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kerja lembaga legislatif secara Undang-Undang maupun praktik nya.
Tidak hanya itu, di DPRD Sumbar juga bertemu relasi baru seperti rekan-rekan media hingga petugas protokoler unsur pimpinan yang banyak mengajarkan pola-pola kerja sesuai fungsi masing-masing.
Dia berharap DPRD Sumbar secara kelembagaan, bisa lebih maksimal menjalankan tupoksi sebagai wakil rakyat di parlemen, sehingga bisa memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara Natasya Oktavia yang juga tugas di bagian Humas mengatakan, selama magang bisa memperdalam pengetahuan terhadap kinerja Sekretariat DPRD Sumbar dan kinerja kedewanan, tidak hanya itu, dirinya juga bisa lebih membuka diri untuk berkomunikasi terhadap orang banyak dalam kegiatan dewan saat bertemu kostituen.
" Pokok nya magang di Sekretariat DPRD Sumbar seru dan menyenangkan, serta mendapat banyak ilmu," katanya.
Rel
Post a Comment