REALITANUSANTARA.COM
Menurut Azyumardi Azra, Makmur Syarif adalah sosok intelektual yang gigih dan sangat peduli dengan pendidikan agama. Sehingga tidak bisa dipungkiri kalau ayah beliau Luthan Syarif tidak mengizinkan pendidikannya di sekolah umum. “Makmur harus sekolah di sekolah agama. Mau jadi apa nantinya jangan dipikirkan sekarang. Cari ilmu dulu. Karena kalau sudah berilmu apalagi ilmu agamanya sudah baik dengan akhalak yang tinggi, maka pekerjaan yang mencari kita. Itu kata kuncinya.
Makmur Syarif yang juga terlahir dan dibesarkan dari keluarga “buya” dan disebut dari golongan kaum santri atau di Minangkabau disebut dengan “kaum agama atau juga orang surau dan orang siak, maka tidak mengherankan putra dari pasangan Luthan Syarif dengan Siti Mukmin setelah menjadi serorang Profesor dikenal dengan “intelektualitas dan etosreligio-sosioal anak Madrasah.
Ditambahkan Azyumardi Azra Guru besar kelahiran Lubuk Alung Padang Pariaman ini, ada alam tradisi keagamaan yang berbasis surau atau madrasah sering dipandang sudah ketinggalan zaman, malah tidak menjanjikan apa-apa kecuali hanya menjadi labia atau pakiah saringgik. Anggapan itu dibantah oleh Prof. Makmur. Buktinya kalau beliau berpendidikan berbasis surau, ternyata bisa menjadi seorang intelektual di bidang Hukum Islam. Karirnya pun bisa sampai pada puncaknya yakni menjadi Rektor ke-15 saat masih berstatus IAIN Imam Bonjol Padang,’’katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Prof Syufiarma Marsidin. “Makmur Syarif yang saya kenal kalau beliau adalah seorang intelektual yang peduli dengan pendidikan agama Islam. Buktinya, dalam pola mentransfer ilmu, kepada anak didik (mahasiswa) di kampus, sering sekali ke-ilmuannya disandingkan dengan beberapa pengalaman cara mendapatkan pendidikannya di pesantren. Ilmu itu juga di terapkan di UIN Imam Bonjol Padang.
Karir ke-ilmuan dan akademis dalam lingkungan luas memunculkan motivasi baru antara Makmur Syarif dengan berbagai kalangan. Sehingga saat ini walau sudah 70 tahun, pengalaman karirnya di madrasah, kehidupan sosial dan serta ke-agamaan ternyata masih dibutuhkan banyak orang. Sehingga beliau sering terlibat dalam organisasi kemasyarakatan. Keilmuannya sangat ditunggu oleh banyak orang terutama yang haus akan pendidikan agama,’’terangnya.
Post a Comment